Temui Warga Banyuwangi, Bang Zul Tekanan Kebhinekaan Untuk Acuan Berkehidupan Sosial di Era Digital

$rows[judul]

Infobanyuwangi.co.id - Wakil Ketua Komisi II DPR-RI, Zulfikar Arse Sadikin menggelar sosialisasi empat pilar di Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar, Banyuwangi, Minggu (23/2). Di hadapan warga, pria yang akrab disapa Bang Zul tersebut menekankan tentang pentingnya Kebhinekaan dan Pancasila sebagai modal mempertahankan karakter bangsa Indonesia yang beragam.Bang Zul mengatakan bangsa Indonesia adalah bangsa yang beragam mulai dari suku, budaya hingga agamanya. Pancasila dan Kebhinekaan adalah karakter bangsa yang menjadi kunci persatuan dari keragaman yang ada.

"Karakter bangsa sejatinya merupakan hasil dari nilai-nilai budaya yang telah tumbuh dan berkembang dalam masyarakat Indonesia. Nilai-nilai ini sudah melekat dalam kehidupan sehari-hari dan menjadi pembentuk identitas bangsa," kata Bang Zul.

Bang Zul menyebut Pancasila dan Kebhinekaan juga menjadi barier untuk melindungi negara ini dari keretakan. Lebih-lebih di era teknologi digital yang semakin pesat. Informasi kian bertebaran.

Namun disisi lain, informasi menjadi tidak terfilter, dampak negatifnya menimbulkan disinformasi dan misinformasi di masyarakat.


"Sehingga Pancasila harus menjadi landasan yang kuat dalam membangun karakter bangsa yang tangguh di era digital ini. Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 dengan jelas menyatakan bahwa Pancasila adalah dasar negara, sehingga menjadi pegangan dalam setiap aspek kehidupan, termasuk dalam menghadapi kemajuan teknologi," terangnya.

Pentingnya penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat menjadi semakin relevan dalam konteks digitalisasi. Di tengah globalisasi yang melibatkan pertukaran budaya dan informasi tanpa batas, Zulfikar menegaskan bahwa akulturasi budaya yang datang dengan cepat tidak boleh menggerus karakter dan kepribadian bangsa Indonesia.

"Tantangan terbesar di era digital ini adalah bagaimana agar nilai-nilai yang kita miliki tidak tergerus oleh budaya luar. Kita harus menjaga identitas kita sebagai bangsa yang berlandaskan pada Pancasila," tegas Zulfikar.

Lebih lanjut, Zulfikar mengingatkan bahwa teknologi digital, meski membawa berbagai kemudahan, harus digunakan dengan bijak dan bertanggung jawab. Pancasila sebagai landasan moral dan etika dapat membantu membangun masyarakat yang inklusif, adil, dan berkeadilan, bahkan di tengah arus informasi digital yang deras.

"Melalui pemahaman yang mendalam tentang Pancasila, kita bisa menciptakan masyarakat yang tidak hanya cerdas dalam teknologi, tetapi juga beretika, inklusif, dan adil," pungkasnya.

Dalam perspektif Zulfikar, tanggung jawab bersama seluruh lapisan masyarakat sangat penting untuk memastikan bahwa nilai-nilai luhur Pancasila tetap hidup dan relevan, meskipun zaman terus berkembang. "Pancasila tidak hanya menjadi dasar negara, tetapi juga pondasi yang kokoh dalam membentuk karakter bangsa yang kuat di era digital," tegasnya.