Infobanyuwangi.co.id – Penasihat hukum sekaligus pelopor Serikat Buruh Tambang Banyuwangi atau Serbu tambang Banyuwangi, Nanang Slamet, S.H., M.Kn, akan membentuk sayap kanan dan sayap kiri, hal ini diperlukan untuk dijadikan penggerak Serbu Tambang Banyuwangi.
Hal tersebut diungkapkan setelah pembubaran Komunitas Armada dan Material Banyuwangi (Koralwangi) menjadi Serbu tambang Banyuwangi, bukan hanya sekedar pergantian nama namun diharapkan mempu memperkuat posisi buruh tambang di tengah dinamika sektor pertambangan Bumi Blambangan.
Nanang mengatakan, dua elemen penting yang akan segera dibentuk, sayap kanan dan kiri. Sayap kanan dihuni oleh para pekerja tambang serta penerima manfaat dari sektor pertambangan, sementara sayap kiri mencakup para sopir damtrek yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Banyuwangi.
Keduanya akan menjadi penggerak roda serbu Tambang Banyuwangi agar tetap solid dan mampu memberi manfaat nyata bagi anggotanya maupun masyarakat luas.
“Ini bukan hanya wadah aspirasi buruh tambang, tetapi juga akan mengawal tata kelola pertambangan rakyat agar lebih tertata, berkelanjutan, dan memberi kontribusi nyata terhadap pembangunan daerah,” ujarnya.
Nanang menegaskan, Serbu Tambang Banyuwangi hadir untuk mengedepankan dialog dan kerja sama dengan berbagai pihak, baik pemerintah daerah, masyarakat, maupun pelaku usaha. Ia optimistis, serikat ini dapat menjadi jembatan komunikasi yang sehat sehingga keberadaan tambang rakyat di Banyuwangi tidak lagi dipandang sebelah mata.
"Semoga kehadiran kami sektor pertambangan bisa lebih tertata dan mendukung peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD)," jelasnya.
Menurutnya, tambang rakyat memiliki peran besar dalam menggerakkan ekonomi lokal. Ribuan pekerja menggantungkan hidup dari sektor ini, mulai dari penambang, pengangkut material, hingga pelaku usaha kecil yang bergantung pada aktivitas tambang.
"Kami meyakini mampu menjaga solidaritas dan mewujudkan tata kelola tambang rakyat yang lebih baik di Banyuwangi. Kami juga ingin memastikan bahwa aktivitas tambang berjalan dan tetap memperhatikan aspek lingkungan,” pungkasnya. (*)