Dorong Efisiensi Penggemukan Domba, Poliwangi Latih Peternak Cara Buat Pakan Lewat Mesin Canggih

$rows[judul]



Keterangan Gambar : Tim Poliwangi latih peternak domba Jaya Sentosa Farm, dalam pembuatan pakan lewat Mixer Double Ribbon. (Infobanyuwangi.co.id).

Infobanyuwangi.co.id- Tim pengabdian Politeknik Negeri Banyuwangi (Poliwangi) membantu peternak domba Dusun Lugonto, Desa/Kecamatan Rogojampi, dalam efisiensi penggemukan.

Kali ini menyasar peternakan domba di Kandang Jaya Sentosa Farm. Kegiatan tersebut guna membantu pemerintah untuk mewujudkan Swasembada Protein Hewani, yang ditargetkan akan tercapai pada tahun 2026. 



Baca Juga : Dorong Kesejahteraan Peternak Lebah Madu, Poliwangi Hibahkan Alat Pemeras Berbasis Hidrolik

Selain itu, program ini bertujuan agar Indonesia dapat memenuhi kebutuhan pangan khususnya protein secara mandiri dan tidak bergantung pada negara lain.




Oleh karenanya, Politeknik Negeri Banyuwangi sebagai instansi pendidikan, turut ikut mensukseskan cita-cita luhur tersebut dengan berbagai jenis program. Salah satunya melalui program hibah Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM). 


Tim PKM yang diketuai oleh Dwi Ahmad Priyadi, S.Pt., M.Sc. dari Program Studi Teknologi Pengolahan Hasil Ternak (TPHT), dan beranggotakan Mita Ayu Liliyanti, S.Pi., M.Si (TPHT), dan Galih Hendra Wibowo, S.Tr.Kom., M.T. (TI) melihat peluang pemberdayaan pada unit usaha lokal, di Jaya Sentosa Farm Rogojampi. 


"Permasalahan yang dialami unit usaha ini, belum diterapkannya manajemen nutrisi pakan ternak yang baik, serta keterbatasan peralatan dengan teknologi terkini yang memudahkan scale-up usahanya," kata Dwi Ahmad Priyadi, Sabtu (15/10/2022).


Saat ini, lanjut Priyadi, Jaya Sentosa Farm telah memiliki 300 ekor domba, yang dijual dalam bentuk layanan Aqiqah maupun dijual langsung dalam bentuk domba hidup. 




"Pemilik usaha ini ingin meningkatkan kapasitas usaha menjadi 1.000 ekor domba, namun terkendala pada manajemen pakan yang masih belum baik (waktu pemberian pakan yang lama, serta nutrisi pakan yang tidak terukur), sehingga scale-up belum dapat dilakukan," cetusnya.


Setelah melalui penggalian informasi sebelumnya, kata Priyadi, pada Kamis-Jumat (13-14/10/2022) dilakukan pelatihan formulasi/pembuatan ransum domba, dan pelatihan pemberian pakan menggunakan Mesin Mixer tipe double ribbon. 


"Pada pelatihan ini, tim PKM Poliwangi meriset bahan pakan lokal yang sesuai untuk ternak domba, serta mengkomposisi menjadi satu formula yang optimal. Bahan pakan yang dipilih ialah tumpi jagung, kulit kopi, dedak halus, polard, dan tetes tebu," urainya.


Peternak juha diajarkan cara formulasi ransum menggunakan software pakan, sehingga jika terdapat perubahan bahan, peternak dapat membuat ulang formulasi pakan secara mandiri. "Berdasarkan hasil penghitungan, diperoleh harga ransum Rp 2.300/Kg, harga tersebut termasuk ekonomis," imbuhnya.




Masih kata Priyadi, pelatihan dilanjutkan pada hari setelahnya, peternak diajarkan terkait penggunaan mixer pakan tipe double ribbon. Konsentrat yang telah dibuat sesuai formula, dicampur kembali dengan bahan pakan basah (ampas tahu, molases, air) menggunakan mixer berteknologi baru. 


"Penggunaan alat ini, memangkas setengah dari total waktu yang dibutuhkan untuk memberikan pakan. Biasanya dibutuhkan 2 jam untuk memberi makan 300 ekor kambing, namun setelah aplikasi mesin, hanya dibutuhkan 1 jam," kata dia.


Tim PKM Poliwangi pun berharap, dengan kegiatan tersebut usaha Jaya Sentosa Farm dapat memperbesar skala usaha (scale-up), dan menjadi salah satu industri peternakan domba yang berwawasan lokal dan berwawasan teknologi. "Sehingga ikut andil dalam mensukseskan program pemerintah Swasembada Protein Hewani 2026," tutupnya.